Kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang kepada kita. Kematian datang kepada siapa saja tidak mengenal usia baik muda maupun tua, kematian juga tidak mengenal harta seseorang, sekaya apa pun itu, sebanyak apapun di memiliki uang, setinggi apapun pangkat nya pasti kematian akan datang kepada dia.
"Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun
kamu berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka
memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "ini adalah dari sisi Allah",
dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "ini
(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)", Katakanlah:"Semuanya (datang)
dari sisi Allah", maka mengapa orang orang itu (orang munafik) hampir
hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun." (QS. An Nisaa' : 78)
Tapi tahukah anda fase apa saja yang akan kita lewati sebelum kita ke surga atau neraka nanti nya?? Pasti kita semua bertanya-tanya kemana kita nanti nya akan pergi setelah kita mati, Ke surga atau keneraka?? Ternyata kita tidak langsung di masukan ke neraka atau surga dlu. Tapi ada beberapa fase dlu yang harus kita lewati sebelum kita ke surga atau neraka nanti nya. Setiap muslim akan melalui 12 fasa (tempat/persingahan) yang penuh
azab bagi yang melakukan banyak dosa dan maksiat, sebaliknya keamanan
dan kebahagiaan bagi yang banyak beramal soleh. Ketika ini tidak ada
siapa yang dapat membantu melainkan amalan yang dilakukannya semasa di
dunia.
1. Alam Barzakh
Para ulama bersepakat tentang kebenaran azab dan nikmat yang ada di
alam kubur (barzakh) . Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki,
begitu pula azabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan .
Pertanyaan
(fitnah) kubur itu berlaku terhadap roh dan jasad manusia baik orang
mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadis sahih disebutkan Rasulullah
SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari seksa kubur.
Nabi
S.A.W. mengajar kita agar sentiasa berdoa dan mohon perlindungan
Allah S.W.T. ketika habis membaca tasyahhud akhir kepada empat
perkara. Sebagaimana sabdanya yang bermaksud : "Bila seseorang selesai
membaca tasyahhud (akhir), hendaklah ia memohon perlindungan kepada
Allah empat perkara, iaitu: ' Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
seksa Neraka Jahannam, dari seksa kubur, dari fitnah hidup dan mati,
dan dari fitnah al-Masih Dajjal'. (Selanjutnya, hendaklah ia berdoa
memohon kebaikan untuk dirinya sesuai kepentingannya)".
(Hadis Riwayat Muslim, Abu 'Awanah, Nasa'i dan Ibnu jarud dalam al-muntaqa)
Rasulullah SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan azab kubur, diantaranya mereka adalah :
a. Suka mengadu domba, fitnah dan mengumpat.
b. Suka berbuat ghulul (pengkhianatan dalam baitul mal, zakat, atau ghanimah.)
c. Suka berbohong.
d. Membaca al-Quran tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang dilarang dalam al-Quran
e. Melakukan zina
f. Memakan riba
g. Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak masuk syurga kerana hutangnya)
h. Tidak bersuci setelah buang air kecil (solatnya tidak sah)
i. Meninggalkan solat 5 waktu
2. Peniupan Sangkakala
Sangkakala
adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu
apabila diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan
manusia dan membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, seperti
dijelaskan pada al-Quran :
Firman Allah SWT : “Dan
ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi,
kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT”( Surah az- Zumar ayat 68
).
Tiupan ini akan mengguncang seluruh alam dengan
guncangan yang keras dan hebat sehingga merusak seluruh susunan alam
yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi rata, bintang
bertaburan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh
benda-benda di alam semesta. Setelah itu keadaan alam semesta kembali
seperti awal penciptaannya.
Allah SWT menggambarkan
kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya yang
bermaksud : “ Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar
(dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,
lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya
dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat
manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk,
akan tetapi azab Allah itu sangat keras” (Surah al- Hajj ayat 1-2).
Sedangkan
pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan
seluruh manusia Firman Allah SWT maksudnya : “Dan tiupan sangkakala
(kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Rabb mereka."(Surah Yaa Siin ayat 51).
Rasulullah
SAW bersabda maksudnya : “Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana
tidak seorang pun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu
Allah SWT menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu
tumbuhlah jasad manusia.Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali,
dan manusia pun bermunculan (bangkit) dan berdiri”.(Hadis Riwayat
Muslim).
3. Hari Berbangkit
Firman
Allah SWT maksudnya : “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah
semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka
kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka
telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (Surah
al- Mujadalah ayat 6).
4. Padang Mahsyar
Firman
Allah SWT maksudnya : “(Yaitu) pada hari (ketika ) bumi diganti
dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit dan mereka (manusia)
berkumpul (di padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa”.(Surah Ibrahim ayat 48).
Hasr adalah
pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan diambil
keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang
berbanding 50.000 tahun di dunia.
Allah berfirman
maksudnya :“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb
dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun".(Surah al- Maarij ayat 4).
Kerana amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya seperti satu jam saja.
Firman-Nya
lagi yang bermaksud : "Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu)
Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan
mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di
siang hari". (Surah Yunus ayat 45) .
“Dan pada hari
terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahawa mereka
tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (Surah ar-Ruum ayat
55).
Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu antara zuhur dan asar saja. Subhanallah.
Keadaan
orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya yang bermaksud : ”Orang
kafir ingin seandainya ia dapat menebus dirinya dari azab hari itu
dengan anak-anaknya, dengan isteri serta saudaranya, dan kaum
keluarganya yang melindunginya ketika di dunia, dan orang-orang di atas
bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat
menyelamatkannya” .(Surah al-Ma’ arij ayat 11-14) .
5. Syafaat (pertolongan)
Syafaat
ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat
syirik besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang
musyrik, kafir dan munafik, maka tidak ada syafaat bagi mereka.
Syafaat ini diberikan oleh Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan
izin dari Allah SWT).
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud :
“Diantara syafaatku ialah untuk orang yang melakukan doas besar dikalangan umatku.”
(Hadis Riwayat Abu Daud)
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud :
“…maka
para malaikat telah memberi syafaat, para nabi sudah memberi syafaat,
orang-orang beriman telah pun memberi syafaat… maka tidak ada lagi
kecuali Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kemudian setelah
berkata demikian Allah mengambil dengan sekali genggaman-Nya itu dari
neraka orang-orang yang belum pernah berbuat kebaikan sedikitpun…”
(Hadis Riwayat Muslim)
6. Hisab
Pada
tahap (fasa) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat
dan ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam
kehidupan dunia baik berupa keimanan, amal soleh atau kekafiran.
Setiap
manusia berlutut di atas lutut mereka. Firman Allah SWT maksudnya :
“Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan
amalnya . Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu
kerjakan ". (Surah al- Jatsiah ayat 28).
Umat yang pertama
kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi
yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah
pada seorang hamba adalah solatnya, sedang yang pertama kali di adili
diantara manusia adalah urusan darah.
Allah SWT
mengatakan kepada orang kafir : “Dan kamu tidak melakukan suatu
pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu
melakukannya” .(Surah Yunus ayat 61). Seluruh anggota badan juga akan
menjadi saksi.
Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang
apa yang telah ia kerjakan di dunia : “Maka demi Rabbmu, kami pasti
akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke kerjakan
dahulu”.(Surah al- Hijr ayat 92-93).
Nabi SAW bersabda : “Tidak berganjak kedua-dua kaki seorang hamba pada
hari kiamat sehingga ia disoal mengenai umurnya pada perkara apakah ia
habiskan, ilmunya untuk apakah ia gunakan, harta bendanya dari
manakah ia peroleh dan pada apakah ia belanjakan, mengenai tentang
tubuh badannya pada perkara apakah ia susutkan kemudaan serta
kecergasannya.”
(Hadis Riwayat Tarmizi).
7. Pembagian catatan amal
Pada
detik-detik terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi
kitab (amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang
amalan yang telah ia kerjakan di dunia.
Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT.
Manusia
yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari
sebelah kanan. Sedangkan manusia yang buruk amalnya akan menerima
catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, seperti pada firman Allah
SWT :
“Adapun orang yang diberikan
kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan
pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang
sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan
kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak : “celakalah aku”, dan
ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”,(Surah al-
Insyiqaq ayat 8-12) .
"Adapun orang yang diberikan
kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata :"Wahai
alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan
aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian
itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak
memberi manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah
berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya",
kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala"
.(Surah al- Haqqah ayat 25 -31).
8. Mizan (Timbangan amal)
Mizan
adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang
amalan hamba-hamba- Nya. Allah berfirman : “Dan kami
akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya
seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah
Kami sebagai Pembuat perhitungan”. (Surah al- Anbiya ayat 47)
Dari
Abu Hurairah radhiya alläh ‘anh, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah
Sallallähu ‘Alaihi Wa sallam bersabda maksudnya : ‘Siapa yang pernah
zalim terhadap saudaranya, maka hendaklah ia minta dihalalkan (mohon
maaf) dari perbuatan tersebut. Kerana sesungguhnya pada saat itu tidak
ada dinar dan tidak pula dirham, sebelum pahala kebaikannya diambil
untuk saudaranya. Jika ia tidak mempunyai kebaikan, maka diambillah
kejahatan-kejahatan saudaranya itu, dan dibebankanlah (dosanya)
kepadanya.” (Hadis Riwayat Bukhari)
Untuk orang kafir
mereka akan dimasukkan ke dalam neraka tanpa melalui Mizan. Hanya orang
muslim saja akan melalui Mizan (timbangan amal). Selepas Mizan mereka
akan melalui tahap selanjutnya iaitu ke Telaga.
9. Telaga (al-Haudh)
Umat
Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga Rasulullah SAW. Barang
siapa minum dari telaga tersebut maka ia tidak akan haus selamanya.
Rasulullah
SAW bersabda : “Sesungguhnya aku telah mendahului kalian
menuju al-haudh…” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim dari sahabat Sahl
bin Sa’d).
Perlu kita ketahui bahawa setiap para nabi
memiliki telaga. Namun telaga Rasulullah SAW adalah yang paling besar,
paling mulia, paling indah, dan paling banyak pengikutnya. Hal ini
berdasarkan sabda Nabi SAW : “Sesungguhnya setiap Nabi
memiliki telaga, mereka membanggakan diri, siapa di antara mereka yang
paling banyak peminumnya (pengikutnya). Dan aku berharap, akulah yang
paling banyak pengikutnya.” (Hadis Riwayat Tirmidzi)
Setelah
Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian
Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang
berbuat syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti
dijelaskan di atas).
10. Ujian Keimanan Seseorang
Selama
di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman kerana mereka
menampakkan keislamannya. Pada fasa inilah kepalsuan iman mereka
akan diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu
bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin. Apabila dibawa mengadap,
orang-orang munafik ini merayu-rayu agar orang-orang mukmin menunggu
dan menuntun jalannya.Kerana masa itu benar-benar gelap dan tidak ada
petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka.
Allah
SWT berfirman : ”Pada hari ketika orang-orang munafik
laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman:”Tunggulah
kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”.Dikatakan
(kepada mereka):”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya
(untukmu)”.Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai
pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat da di sebelah luarnya dari situ
ada siksa".(Surah al- Hadid ayat 13).
Setelah ini umat muslim yang lulus sampai tahap Ujian Keimanan seseorang itu, akan melalui Sirat.
11. Sirat
Sirat adalah jambatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam, untuk diseberangi orang-orang mukmin menuju ke syurga (jannah)
Sesungguhnya
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang sirat, maka baginda bersabda : "Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan
pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia mempunyai duri yang
membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon Sud’an." (Hadis
Riwayat Muslim)
“Telah sampai kepadaku bahwasanya sirat itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang”. (Hadis Riwayat Muslim)
“Ada
yang melalui sirat laksana sekelip mata dan ada yang seperti kilat,
ada yang seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti burung dan ada
yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus
peratus, ada yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di
Neraka Jahannam”. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Yang
paling pertama menyebarangi sirat adalah Nabi Muhammad SAW dan para
pemimpin umat baginda. Baginda bersabda : “Aku dan umatku
yang paling pertama yang diperbolehkan melalui sirat dan ketika itu
tidak ada seorangpun yang bicara, kecuali Rasul dan Rasul berdoa ya
Allah selamatkanlah, selamatkanlah"
(Hadis Riwayat Bukhari)
Bagi umat muslim yang berhasil melalui sirat tersebut, akan ke tahap selanjutnya jambatan.
12. Jembatan
Jambatan
disini, bukan sirat yang letaknya di atas Neraka Jahannam. Jambatan
ini dibentangkan setelah orang mukmin berjaya melewati sirat yang
berada di atas Neraka Jahannam.
Rasulullah SAW bersabda
maksudnya : “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu
mereka diberhentikan di atas jambatan antara syurga dan neraka, mereka
akan saling diqisas antata satu sama lainnya atas kezaliman mereka di
dunia. Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah
mereka diizinkan masuk syurga. Demi Zat yang jiwa Muhammad di
tangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya
di syurga daripada tempat tinggalnya di dunia”.(Hadis Riwayat
Bukhari).
Setelah melalui jembatan ini barulah orang mukmin masuk syurga Allah SWT .
Marilah sama-sama kita bermuhasabah diri kita sendiri. Kebenaran
telah terbentang luas dihadapan kita, jalan mana yang ingin kita
ikuti? Jalan lurus atau jalan bengkuk? Jika jalan yang lurus maka kita
akan terselamat melalui 12 fasa tersebut di atas, tetapi jika jalan
yang bengkuk maka kita akan mengalami azab sengsara yang tidak
berkesudahan dan penyesalan ketika kita sudah tidak berguna lagi.
Oleh
itu pergunakanlah masa sebaik-baiknya ketika di dunia ini, buatlah
amal kebaikan sebanyak-banyaknya dan tinggalkanlah kemungkaran,
maksiat dan dosa.
Semoga Alah SWT memberi kekuatan dan
selalu membimbing kita untuk tetap istiqamah di jalan-Nya sehingga
dapat mencapai syurga-Nya dan dijauhkan dari seksa neraka-Nya.
(Sumber : https://ms-my.facebook.com/notes/abu-basyer/selepas-kematian-manusia-akan-melalui-12-fasa-sebelum-memasuki-syurga/10150376186546040/)
No comments:
Post a Comment