Assalamualaikum
wahai saudara ku semua. Pada kesempataan kali ini saya akan memberikan cerita tentang Ahli ibadah yang Masuk Neraka. Langsung saja ini dia cerita nya.
Suatu saat, Nabi Musa as sedang berjalan-jalan melihat keadaan
umatnya. Tak lama kemudian, beliau memutuskan untuk singgah ke sebuah
tempat yang biasa digunakan untuk shalat bagi masyarakat setempat. Di
tempat itu, Nabi Musa as melihat seseorang sedang beribadah dengan
khusyuknya.
Nabi Musa as penasaran, siapakah laki-laki yang sudah
menarik perhatiannya itu. Nabi Musa pun akhirnya menanyakan perihal
tersebut kepada warga setempat. Menurut beberapa warga, orang tersebut
adalah orang yang ahli ibadah.
Nabi Musa a.s. kagum melihat orang
tua renta yang masih tetap khusyuk beribadah. Dengan segera, Nabi Musa
as mendekatinya dan menyapa,
"Wahai hamba AAllah, apa yang hendak
engkau pinta dari Allah sehingga engkau begitu khusyuk dalam beribadah,"
sapa nabi Musa a.s.
"Wahai Nabiyullah, umurku lebih dari 500
tahun dan aku telah 350 tahun beribadah kepada Allah tanpa melakukan
dosa sedikitpun," kata ahli ibadah yang sudah tua itu.
"Subhanallah, apa yang kamu harapkan dari ibadahmu yang sedemikian lama itu?" tanya Nabi Musa a.s lagi.
"Aku hanya ingin tahu, di surga manakah Allah SWT akan meletakkan aku kelak di akhirat?" kata ahli ibadah itu.
"Apakah sudah engkau temukan jawabannya?" tanya Nabi Musa a.s.
"Belum Nabi, tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada Allah SWT," pinta ahli ibadah itu.
Ikhlas.
Karena kagum dengan ibadah yang dilakukan orang tersebut, Nabi Musa as
akhirnya mengabulkan permintaan ahli ibadah itu. Nabi Musa as kemudian
bermunajat memohon kepada Allah SWT agar memberitahukan kepadanya dimana
umatnya ini akan ditempatkan di akhirat kelak.
Allah SWT berfirman,
"Wahai Musa, sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan meletakkannya di dasar neraku-Ku yang paling dalam."
Meski dengan berat hati, Nabi Musa as tetap mengabarkan kepada orang
tersebut apa yang telah Allah Firmankan kepadanya. Saat ahli ibadah itu
mendengarkan perkataan Nabi Musa, ahli ibadah itu terkejut. Ia kaget
atas apa yang dikatakan oleh Nabi Musa as. Dengan perasaan sedih, ia pun
beranjak dari hadapan Nabi Musa as.
Pada malamnya, ahli ibadah
itu terus menerus berfikir mengenai keadaan dirinya. Walaupun sedih,
tapi ia ikhlas atas takdirnya. Ia tidak ingin menuntut apa-apa atas
ibadahnya yang sudah 300 tahun itu. Namun, tiba-tiba terlintas di
pikiran mengenai saudara-saudaranya, teman-temannya dan orang lain yang
mana mereka baru beribadah selama 100 tahun, 200 tahun dan mereka yang
belum beribadah sebanyak dirinya. Ahli ibadah itu berfikir, dimana kelak
mereka akan di tempatkan. Ia merasa iba pada mereka, mungkin saja
tempat mereka juga di neraka.
Masuk Surga.
Keesokan harinya, ia menjumpai Nabi Musa a.s kembali. Ia kemudian berkata,
"Wahai Nabi Musa as, aku rela kalau Allah SWT memasukkan akau ke dalam
neraka-Nya, akan tetapi aku meminta satu permohonan. Aku mohon agar
setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam neraka, maka jadikanlah tubuhku
ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu neraka tertutup oleh tubuhku
dan tidak akan ada seorangpun yang akan masuk ke dalamnya karena
tubuhku menutupi pintu neraka," pintanya.
Nabi Musa as. lalu
menyampaikan permohonan orang itu kepada Allah SWT. Setelah mendengar
apa yang disampaikan oleh Nabi Musa as, maka Allah SWT berfirman,
"Wahai Musa, sampaikanlah kepada umatmu itu bahwa sekarang Aku akan menempatkannya di surga-Ku yang paling tinggi."
Karena keikhlasan ahli ibadah itu, akhirnya ia mendapatkan surga. Nabi
Musa as pun memberitahukan kabar ini kepada ahli ibadah yang sudah tua
itu. Begitu mendengar berita yang menyenangkan itu, si ahli ibadah
langsung bersyukur kepada Allah SWT. Ia semakin meningkatkan kualitas
ibadahnya dengan ikhlas di sisa hidupnya.
Hikmah yang dapat kita ambil semua dari cerita tersebut ialah sebanyak apapun ibadah kita, kita harus lillah hi ta'ala melakukan ibadah tersebut, kita tidak boleh mengharap imbalan atau pujian dari siapa pun, kerena itu hanya akan menghanguskan semua amal ibadah yang telah kita lakukan. Biar lah Allah yang memberikan balas terhadap apa yang kita lakukan.
No comments:
Post a Comment